Selasa, 04 Oktober 2011

Bu Sulasmih 2

Hampir seluruh batang kontolku masuk ke mulutnya. Kembali Kudorong pantatku ke atas dan ke bawah, sehingga kontolku keluar masuk dimulutnya. “mhh..hkgghh… gghh..” lenguhan bu Sulasmih tertahan tidak bisa keluar karena kontolku memenuhi mulutnya. air liurnya membuat kontolku licin, dan keluar sampai membasahi jilbab putihnya..

Pagi itu, kembalis etelah beberapa pekan aku tidak menjenguknya untuk hunting cewek berjilbab lain, aku menelponnya. Sabtu ini aku ingin kembali menikmatinya, sang guru montok berjilbab yang memeknya masih sempit, bu Sulasmih.
“halo..” jawab bu Sulasmih ditelepon.
“haol bu Sulasmih sayang.. aku nih, wawan.. kangen bu.. tar sore pulang ngajar tak jemput yaa..”
“……” guru montok berjilbab itu diam saja di line seberang.
“halo bu.. jawab donk..” kataku merayu.
“kurang ajar kamu.. apa belum puas?!” kata bu Sulasmih diline seberang. Ia berbisik, tapi dari suaranya yang gemetar aku tahu dia menahan marah. Ah, gak peduli. Nyatanya juga dia ikut menikmatinya..
“hehehe.. udah, bu… nikmati aja… tar jangan lupa bawa baju ganti yaa… tak jemput sepulang sekolah.” Kataku, lalu menutup telepon.

Akhirnya Motor besarku membawa kami berdua keluar jogja, ke kota wonosobo dibawah pegunungan Dieng yang dingin di daerah jawa tengah. Waktu sudah jam 20.00 ketika aku mengetuk pintu homestay itu. Homestay yang ini sudah kukenals ejak lama. Bahkan sang bapak pemilik homestay bisa menyediakan “teman tidur” jika kita kesana sendirian tanpa teman.

“eh, mas wawan… silahkan maasuk mmas..” kata pak ayip, pemilik homestay. “kamar atas sudah siap mas, tinggal ditempati saja.” Kata pak ayip lagi. untung saja tadi aku sempat sms ke pak ayip, sehingga sudah disiapkan kamar.
“oke pak, sip lah.” Jawabku. Memang uang dimana2 berkuasa, begitu juga dengan di homestay itu.
“ini temannya ya mas?” kata pak ayip, melihat bu Sulasmih yang masih memakai jilbab putih dan seragam coklat gurunya. “cantik yah.. temen mas wawan cantik2..” kata pak ayip. Aku hanya tersenyum. Wah, duda ini kayaknya butuh menyalurkan hasratnya nih, kataku dalam hati. Timbul niat binal di kepalaku, tapi nanti aja kusampaikan, sekarang nikmati dulu..segera kugandeng bu Sulasmih yang terlihat enggan naik ke lantai 2 homestay itu, dimana kamr yang disewakan berada.

Didalam, segera kunyalakan tv memutar vcd porno yang sudah disiapkan dari rumah. Bu Sulasmih hanya duduk terpaku diranjang.
“mandi dulu aja bu, biar seger..” kataku pada bu Sulasmih. Bu Sulasmih tidak mwenjawab, namun beberapa saat kemudian dia beranjak mengambil baju ganti dan handuk dari tasnya dan berjalan ke kamar mandi.
“jilbabnya dipakai lagi bu..” kataku. Tubuh wanita itu dengan jilbabnya semakin menggairahkan.

Beberapa lama kemudian terdengar ketukan di pintu. Ternyata pak ayip yang datang membawa minuman susu hangat untuk kami lalu segera pergi. Kuletakkan susu itu di meja. Tak lupa segera kububuhkan obat perangsang ke susu milik bu Sulasmih, dan jamu kuat tahan lama buatku. Yah, bukannya letoy sih, cuman pengen menikmati bu guru montok berjilbab ini sepuasnya heheh..

Beberapa lama kemudian, bu Sulasmih keluar dari kamar mandi. Terlihat wajahnya lebih segar, walaupun masih tetap dengan pandangan yang galak padaku. Aku sih santai saja, tar juga dia luluh..

Duduk disebelahku diranjang, kupandangi wanita montok berjiolbab itu. Bu Sulasmih sudah berganti pakaian, sekarang memakai gamis ungu terusan dengan kancing didepan dari leher sampai pinggangnya. Jilbab putihnya kembali ia kenakan sesuai permintaanku. Segera aku cium pipinya yang halus, tanpa penolakan yang berarti dari bu Sulasmih. dia sedikit akan menghindar, namun tidak bisa karena kurangkul pundaknya. Kuambil susu miliknya yang sudah kububuhi obat perangsangd an kuberikan padanya. Awalnya dia agak sungkan, tapi kemudian dengan sedikit rayuan, dia meminumnya, dan setelah itu aku juga meminum susu milikku.

Beberapa lama, setelah kami berdua menonton vcd porno ditv, terdengar nafasnya mulai memburu. Wah, obat perangsangnya mulai bekerja nih, pikirku. Kebetulan, kontolku juga sudah berdiri tegak. Segera kulepas celanaku dan mengeluarkan kontolku. Bu Sulasmih melirik tajam kearah kontol besarku yang mengangguk-angguk perkasa,s etelah keluar dari sarangnya. Kukocok2 kontolku agar semakin nikmat sambil kuelus2 kepalanya yang memakai jilbab.

“bu… bantu aku..” kataku sembil mendesah merayu. Bu Sulasmih menatap mataku. Dari matanya yang sayu terlihat wanita berjilbab itu sudah terangsang berat, namun ia segera berpaling kembali melihat tv, bisa kupastikan untuk menjaga harga dirinya. “Kocokkin kontolku Bu,” pintaku. Dia hanya diam. Segera Kutarik tangannya dan kuletakkan diatas kontolku sambil tanganku yang lain berpindah dari kepalanya yang berjilbab, pindah ke pinggulnya dan mengelus2nya supaya cepat birahi wanita sekal berjilbab ini bangkit. Awalnya tidak ada reaksi, tapi beberapa saat kemudian Bu Sulasmih menggenggam batang kontolku. Pelan2 dia mengelus-elus dari kepala sampai kepangkal kontolku. Aku merasa menang, karena bu guru muda berjilbab yang tadinya jual mahal akhirnya mau memberiku kenikmatan.

Aku melepaskan seluruh pakaianku lalu memeluk tubuh Bu Sulasmih yang sedang mengelus2 kontolku. kuselipkan tanganku masuk kebalik jilbabnya dan Kubuka kancing gamisnya, wanita montok ini diam saja. Kususupkan tanganku kebalik jilbab dan bajunya, masuk kebalik BHnya. Kuraba-raba buah dadanya. Kulihat, bu Sulasmih menggigit bibir bawahnya keenakan. Perlahan-lahan buah dadanya mengeras. Cukup lama aku meraba-raba buah dadanya, kemudian kutarik Bhnya hingga terlepas. Setelah terlepas, terlihatlah buah dadanya yang padat dan mengeras. Aku melanjutkan lagi meremas-remas buah dadanya. Bu Sulasmih mulai mendesah-desah merasakan nikmat, tangannya semakin cepat mengocok kontolku.

Sekitar lima belas menit berlalu aku segera merubah posisi. Kubuka lepas semua kancing gamisnya, dan segera kulolosi baju terusan wanita berjilbab berkulit putih halus itu tanpa perlawanan yang berarti, lalu kodorong tubuhnya hingga terlentang diranjang. Hanya jilbab yang menutup kepalanya dan celana dalamnya saja yang melekat menutupi selangkangannya. Bu Sulasmih menutupkan tangannya ke matanya, seolah tidak punya kemampuan untuk melawankus ehingga hanya mampu menutup matanya pasrah akan apa yang aku lakukan. Kutindih tubuhnya dari atas lalu kukecup bibirnya, kujulurkan lidahku mengisi rongga mulutnya yang terbuka. Awalnya dia pasif, namun beberapa menit kurangsang, Bu Sulasmih mulai menyambut hisapan mulut dan gerilya lidahku dengan hisapan dan jilatan lidahnya. Aku tahu wanita cantik berjilbab ini sudah takluk pada diriku.

Setelah cukup lama berpagutan, kuputar tubuhku. Membentuk posisi 69. Selangkanganku berada diatas wajahnya, sedangkan selangkangannya berada dibawah wajahku. Kujulurkan lidahku menjilati bagian bawah perutnya, sambil tanganku melepas celana dalam Bu Sulasmih. Kudengar lenguhan perlahan Bu Sulasmih disertai terangkatnya pantat guru cantik berjilbab bertubuh putih ini, memudahkan aku melepaskan celana dalamnya dan meleparkannya ke lantai kamar. Lidahku bergerak turun menyapu bibir memeknya yang ditumbuhi bulu-bulu tipis.

“Ohh.. waann.. jangaanhh.. ouhh.. aduhh.. Enakk,” desahnya ketika aku mulai menjilati memeknya yang basah, membuatku semakin bersemangat menjilati memeknya. Kucucuk-cucuk dan kusedot-sedot klitorisnya yang sebesar biji kacang.

Saat aku menjilati lubang memeknya, kunaik turunkan kontolku sehingga menampar2 wajah bu Sulasmih. Terasa tangan kiri bu Sulasmih memegang dan mengocok-ngocok kontolku sedangkan tangan kanannya mengelus-elus buah pelirku dengan lembut. Sesaat kemudian terasa lidah Bu Sulasmih menjilati kontolku, lalu memasukkan kontolku ke mulutnya. Hampir seluruh batang kontolku masuk ke mulutnya. Kembali Kudorong pantatku ke atas dan ke bawah, sehingga kontolku keluar masuk dimulutnya. “mhh..hkgghh… gghh..” lenguhan bu Sulasmih tertahan tidak bisa keluar karena kontolku memenuhi mulutnya. air liurnya membuat kontolku licin, dan keluar sampai membasahi jilbab putihnya.

Tak terasa sudah dua puluh menit berlalu. Aku bangkit dan berdiri dilantai kamar. Kutarik tubuh wanita berjilbab yang cantik yang sudah lemas itu hingga pantatnya berada ditepi ranjang. Kedua pahanya kubuka lebar-lebar. Kurapikan jilbab putihnya, kulilitkan ke lehernya agar tidak menggangguku menjilati buah dadanya yang sekall, sembari kuarahkan kontolku tepat ke lubang memeknya.

“Ja.. Jangan.. Mas..” kata wanita berjilbab itu memelas. Aku tak memperdulikan kata-katanya. Kudorong maju pantatku hingga kepala kontolku menyeruak masuk.

“Aiiihh… ahhh.. ahh!” Bu Sulasmih berteriak lebih keras ketika aku mendorong lebih keras. Akupun lebih bersemangat mendorong pantatku dan amblaslah seluruh batang kontolku ke lubang memeknya yang sangat sempit. Kontolku serasa dijepit sempitnya lubang memeknya. Beberapa detik kubiarkan kontolku di dalam memeknya.

Kupandangi wajahnya yang menerawang `memandang langit2 sambil terengah2. Dengan perlahan-lahan kuangkat pantatku lalu kuturunkan lagi. Membuat kontolku keluar masuk dilubang memeknya. Aku kembali merasakan nikmat yang dulu pernah kurasakan dirumah wanita berjilbab ini.

“Ohh.. udahh.. ampuunhh.. aduuhhh.. Mas.. aduhh.. mhh..,” jeritan dan teriakan penolakannya berubah menjadi rintihan dan desahan antara menolak namun juga menikmati. Nampak jelas mata wanita berjilbab ini sayu memandangku, antara benci namun juga nikmat. Aku tahu bu Sulasmih kembali menikmati persetubuhan ini. Lama kelamaan Pantatnya mulai digerakkan naik turun mengikuti gerakkan pantatku. Nampak bu guru berjilbab ini tak mampu melawan rasa nikmat yang ia rasakan. Sekitar tiga puluh menit berlalu, kurasakan memeknya berkedut-kedut dan otot-otot memeknya menegang. Tangannya mencengkeram seprei dengan keras.

“Ohh.. Mas.. Akuu.. Mauu.. aduuhh..,” desahnya terputus. “Mau keluar sayang,” sahutku. Bu Sulasmih memandangku sayu sambil nafasnya memburu.. “Aku juga Bu,” imbuhku. Semakin cepat kudorong-dorong pantatku. “A.. Akuu.. aahh… Enaaakkk… aku Ke.. Luarr,” teriaknya keras. Untung saja tempat ini kedap suara.

Kurasakan cairan hangat merembes didinding memeknya. Sedetik kemudian kurasakan kontolku berkedut-kedut. Dan Crott! crott! crott! Kutumpahkan sperma yang sangat banyak dilubang memeknya. Dan tubuhku ambruk menindih tubuh putihnya.

Kira-kira satu jam kami tertidur. Akupun terbangun dan melihat Sulasmih masih tertidur pulas, telanjang dengan jilbab yang masih ia kenakan. ia terbangun ketika aku lagi asyik menjilati lubang memeknya.

“Oh.. Mas.. Apa yang kamu lakukan,” tanyanya. “Aku pingin setubuhi kamu lagi sayang,” sahutku sambil meneruskan jilatan mautku.

“mmmhh… uhhh..” Bu Sulasmih merintih dan refleks membuka kedua pahanya lebar-lebar, sehingga aku lebih leluasa menjilati memeknya. Beberapa menit berlalu kusuruh dia menungging. Aku mengambil posisi dibelakangnya. Dari belakang, aku menjilati lubang anusnya, sambil tanganku mencucuk-cucuk lubang memeknya. Rintihan wanita cantik berjilbab berkulit mulus itu semakin keras.

Setelah kurasa cukup, kuarahkan kontolku ke lubang memeknya. Dan aku mulai mendorong maju pantatku. Sedikit demi sedikit kontolku masuk ke lubang memeknya. Semakin lama semakin dalam kontolku memasukinya, sampai seluruhnya amblas, tertelan lubang memeknya. Akupun mendorong pantatku maju mundur, membuat kontolku keluar masuk dari lubang memeknya.

“Ohh.. aduuhh.. mmhh… Nikk.. Matt.. Mas.. Enakk,” jeritnya tertahan. Sekitar tiga puluh menit berlalu, kutarik kontolku dari lubang memeknya hingga terlepas. Kemudian kugenggam kontolku dan kuarahkan ke lubang anusnya.

“Jangan, Mass sakitt, ja.. “jeritnya sambil meringis. Belum habis dia bicara, kudorong pantatku dengan keras. Dan Bless! Seluruh batang kontolku masuk ke lubang anusnya. Kukocok lubang anusnya dengan irama pelan semakin lama semakin cepat, sambil tanganku mencucuk-cucuk lubang memeknya. Dan Bu Sulasmihpun merasakan sensasi yang luar biasa dikedua lubangnya. Jeritan-jeritannya berganti dengan desahan-desahan nikmat penuh nafsu.

Aku semakin bersemangat mendorong-dorong pantatku, ketika kurasakan akan mencapai orgasme. Sepuluh menit kemudian kontolku menyemburkan sperma didalam anusnya. Dan tak lama berselang Bu Sulasmih menyusul, tubuhnya mengejang hebat. Kemudian Bu Sulasmih terkulai lemas dan tertidur.

sekitar jam 7 pagi aku terbangun dan bergegas ke kamar mandi membersihkan badan. Mengingat kejadian tadi, bersetubuh dengan Bu Sulasmih, membuat nafsu birahiku bangkit lagi. kontolku yang tadi telah layu, kini tegang dan mengeras. Setelah mengelap tubuhku dengan handuk akupun bergegas keluar kamar mandi. diluar, ternyata aku menemukan pak ayip yang berdiri didepan pintu yang terbuka membawa nampan berisi teh manis dah roti, melongo melihat Bu Sulasmih yang masih tertidur lelap, telanjang denrgan jilbab yang masih ia kenakan. pak ayip terkejut melihatku dan langsung salah tingkah.

“eh.. mas.. anu.. ini.. saya bawa ini.. susu.. eh, teh mas..” kata pak ayip terbata-bata. aku tersenyum dan segera memintanya untuk menaruh nampan beserta isinya yang ia bawa kemeja di kamar. saat ia keluar kamar, segera aku mengejarnya. aku jadi punya ide baru nihh.. eheheheheheh..

1 komentar: