Selasa, 04 Oktober 2011

Bu Sulasmih 3

“ada apa pak? Maaf.. saya gak sengaja..” jawab pak Ayip terbata-bata ketika aku menyusulnya.

“ooh, santai aja pak..” jawabku sambil tersenyum. “malah saya mau menawarkan sesuatu sama bapak.” Jawabku lagi.

“menawarkan? Apa pak?” tanya pak ayip bingung.

“begini…” kataku, lalu membisikkan sesuatu rencanaku, yang kuminta pak ayip bisa menyiapkannya. Pak ayip berpikir sebentar, lalu berkata, “siap pak! Kalo kayak gitu mah, bisa.. bapak udah punya banyak temen.. 2 jam lagi, siap!” katanya pasti.

“bagus pak. Siip! Tak tunggu yah, kabarnya..” kataku. “berees..” kata bandot tua itu lalu mohon diri sambil tersenyum mesum. Aku juga tersenyum seperti itu eheheheheh. Bakalan huebat liburanku ditempat ini. Segera aku kembali kekamar untuk membangunkan bu Sulasmih.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * *

jam 08.30, ketika kami berbenah (jariku sempat membuat bu Sulasmih mendapat orgasme dua kali lagi di kamar mandi ketika kami mandi bersama. Bu guru sekal berjilbab itu mengerang-erang dan merintih-rintih mesum) ada sms masuk ke hpku. “mas, semua sudah siap. Datang saja ke alamat berikut.” Ternyata pak ayip yang sms. Wah, sudah siap semua untuk rencanaku.

Setelah semua selesai, segera kuajak bu Sulasmih pergi dari homestay itu. Tanpa berkata apa-apa bu guru berjilbab itu ikut. Mungkin karena sudah kutaklukan sehingga dia pasrah apapun yang terjadi. Kuajak dia ke alamat yang diberikan pak ayip, memasukis ebuah desa dipinggiran wonosobo, dimana alamatnya adalah sebuah rumah yang berada dipojok desa. Jarak rumah itu dengan rumah terdekat lumayan jauh, karena ada hutan jati diantaranya. Segera aku masuk kek halaman rumah itu, dan mengetuk pintu.

“silahkan masuk mas!” pak Ayiplah membuka pintu. Ketika aku masuk, didalam sudah ada beberapa orang lain. Tepatnya ada dua orang pria dan seorang gadis berkerudung dengan tubuh yang montok. Pak Ayip mengenalkan kedua pria tadi sebagai Joni dan Panjul. Sementara gadis muda yang wajahnya lugu memakai kerudung putih dan baju seragam sma putih lengan panjang serta rok abu2 panjang itu bernama Seruni.

“bagaimana pak, dah siap?” tanya diriku ke ak ayip.

“oh, siap mas, diruang dalam.” Kata pak ayip. Lalu aku mengajak bu Sulasmih masuk mengikuti pak ayip. Joni dan Panjul mengikuti kami, nampak panjul berjalan paling belakang sambil menggandeng tangan seruni yang nampak enggan ikut.

Sampai diruang dalam, aku puas melihat kerjaan pak ayip. Setting tempat sudah ia siapkan, sebuah ruangan kecil dengan papan tulis sedang didinding, dan beberapa kursi dihadapannya. Kasur busa kumal juga sudah terbentang disebelah kursi. Eheheheheh. Disini aku akan membuat bu Sulasmih berpura2 menjadi guru yang akhirnya diperkosa murid2nya. Bahkan papan tulisnya juga sudah digambari alat kelamin pria dan wannita. Ceritanya wanita berjilbab itu mengajar pelajaran biologi, namun harus menurut apa yang diharapkan siswanya.

“emoh! Aku gak mau!” kata bu Sulasmih menatapku marah. “sudahlah bu.. ibu cuman inggal berpura2 jadi guru biologi, trus mengajar tentang reproduksi..” kataku sambil membujuk. “daripada ada apa2 sama ibu… lihat tuh, bapak2 itu kayaknya sudah gak tahan..” kataku mengancam.

“tapi jangan diapa-apain..” kata bu Sulasmih. Suarany abergetar menahan marah dan takut. “santai aja bu,,” jawabku.

Akhirnya, pelajaran pura-pura itupun dimulai. Bu Sulasmih yang sudah kumina kembali memakai baju guru coklatnya serta jilbab putihnya didepan kelan membawa bambu untuk menunjuk gambar, lalu aku, pak ayip serta dua rekanna duduk di kursi menghadap wanita berjilbab itu, dengan seruni dibarisan paling depan. Ternyata seruni sudah memakai baju sma, berupa jilbab putih, baju putih lengan panjang isos dan rok coklat. Wah, bisa menikmati anak sma lagi nih eheheheheh.

Bu Sulasmih yang tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan, berusaha seformal mungkin dalam menjelaskan. Padahal, pak ayip dan teman2nya sedikit2 berkomentar jorok dan ada saat tentang contoh kontol, mereka bertiga langsung memegang kontol2 mereka sendiri sambil mengatakan siap diapakai contoh. Seruni yang duduk didepan sendiri kulihat hanya diam sambil merah padam wajahnya. Aku tersenyums ambil etrus merekam dengan handycam ku.

Tiba ketika bu Sulasmih menjelaskan masalah memek, pak ayid dan rekan2 langsung berteriak2 kalo mereka mau contoh yang riiil. Mereka berteriak2 untuk wanita berjilbab itu memperlihatkan memeknya agar pelajaran semakin lancar, kata mereka.

“ayo buu… buka buu.. masak guru gak mau kasih contoh ke murid2nya..huuu… guru apa itu..” kata joni sambil terkeeh.

“iyaa benaaar.. apa mau kami saja yang mbuka contohnyaa..” kata panjul juga sambil tertawa. Bu Sulasmih kebingungan. Wajahnya yang khawatir melihatku, namun kubiarkan saja. Terlihat matanya sudah berkaca2. Namun, ektika pak ayip dan teman2 masih tertawa2 dan aku sibuk dengan handycamku, wanita berjilbab itu langsung berlari berusaha ke pintu depan. Wah, wanita ini ketakutan bener, ternyata. Eheheheheh..

namun, sebelum melewati kami, ketiga orang itu menyergapnya. Pak Ayip mendekapnya dari belakang sambil memegang dia mendekap mulutnya. Joni memang tanganya yang meronta-ronta sedangkan Panjul menunduk kebawah sambil memegang kakinya. Bu Sulasmih memberontak sekuat tenaga. Tapi pemberontakan itu ternyata membuat ketiga laki-laki itu makin bernafsu saja. Mereka menarik bu Sulasmih kembali ke depan ruangan, menghimpitnya sambil berdiri di depan papan tulis dan menggerayangi tubuh Wanita berjilbab yang sexy itu semaunya.

Joni langsung merenggut baju coklat bu Sulasmih sampai kancing2nya terlepas, lalu dengan paksa melepasnya berikut bra yang menutupi dadanya sehingga payudara Wanita berjilbab yang sangat indah itu dengan ukuran 36B dan puting kemerahan yang sangat sexy terpampang dihadapannya. Jilbab putihnya yang membuat bu Sulasmih nampak semakin anggun dan manis tidak dilepas, namun disampirkan ke pundaknya saja. Tanpa menunggu lama segera Joni menjamah payudara Bu Sulasmih. Diplintirnya puting Wanita berjilbab itu yang sebelah kiri.

Pak Ayip juga mulai beraksi. Tangannya merengkuh payudara Bu Sulasmih yang kanan. Dia juga ikut mengagumi keindahan dada Wanita berjilbab itu, sehingga dengan bernafsu terus-menerus dijamahnya.

Melihat temannya sudah mulai beraksi, Panjul juga tak mau kalah. Rok panjang coklat Bu Sulasmih diangkatnya keperut lalu diturunkannya CD pink yang membalut kemaluan Bu Sulasmih. Dibentangkanya kedua tungkai itu, lalu diarahkanya mulutnya kearah memeknya. Lidah Panjul menerobos kedalam rongga kemaluan Wanita berjilbab itu. Diperlakukan seperti itu membuat Bu Sulasmih merintih dan mendesah-desah. Aku tahu wanita alim guru sebuah sma itu ingin menjerit, namun rangsangan ketiga pria itu membuatnya susah bernafas hingga tidak mampu menjerit. Apa lagi pak ayip lalu menutupkan tangannya ke mulut bu Sulasmih. Lambat laun rontaan Bu Sulasmih mulai melemah, dan terlihat wanita berjilbab itu mulai terbawa suasana, diliputi nafsu birahi. Aku tahu perasaannya yang halus terasa tersiksa antara rasa malu karena telah ditaklukan oleh ketiga lelaki itu dengan gampang dan perasaan nikmat yang melanda di sekujur tubuhnya akibat serangan-serangan mematikan yang dilancarkan mereka.

Pak Ayip lalu melepas tanganya dari mulut Bu Sulasmih, lalu fokus kedada Bu Sulasmih.Remasan tangan-tangan nakal diekujur tubuhnya membuat Wanita berjilbab itu tak kuasa untuk tidak mendesah

“OH..oh…..jangaann.. wawaanhh.. toloongg.. auhh.. “Katanya sambil menatapku sayu.
“Nikmati aja,bu. Enak kan.. dinikmati saja.. tar juga ibu dapet enaknya…”ucapku sambil tersenyum
“janganhh.. auuhh… tolongg.. AHHH…..” Bu Sulasmih tak melanjutkan ucapannya. Dia berteriak karena Panjul sekarang sudah mengorek-ngorek memeknya dengan 2 jarinya.

Aku lalu berjalan, terus mensyuting adegan tersebut. kuarahkan handycamku kedepan ruangan dimana Bu Sulasmih sedang digerayangi oleh 3 lelaki, masih memakai jhilbabnya, didepan papan tulis.

Bu Sulasmih nampak tak berdaya, wajahnya menatap sayu dan terus mendesah2. Sesaat kemudian, desahannya tertahan oleh lumatan Pak Ayip. Pak ayip terus menciumi bibir bu Sulasmih dengan liar, dan nampak wanita berjilbab itu kewalahan mengimbanginya. nampaknya bu Sulasmih, guru alim berjilbbab yang biasanya pendiam dan pemalu, sudah sangat bernafsu sekali karena rangsangan ketiga pria itu. Momen itu tidak kusia-siakan, kuarahkan handycamku kewajahnya yang asik dilumat Pak Ayip.

Aku melirk kearah seruni yang dari tadi duduk didepan, melihat secara jelas liveshow yang sedang terjadi. Wajahnya merah padam. Mulutnya membuka sedikit, dan mendesah tanpa mampu berkata apa2. Aku sudah diberitahu oleh pak ayip, bahwa Joni akan membawa pacarnya yang masih sma yang lugu, jadi wanitanya bisa bervariasi. Namun kata pak ayip, jangan berharap gadis itu masih perawan karena kabarnya si Joni sudah memerawaninya dipinggir sungai ketika seruni pulangs ekolah. Akus egera duduk disebelahnya, membuat ia terkejut. Namun segera aku merangkul pundaknya, sambil terus merekam liveshow yang etrjadi.

Kemudian ketiga laki-laki itu mengiring dan mendudukkan Bu Sulasmih dimeja yang ceritanya dijadikan meja guru yang agak rendah. Mereka semuanya sangat terpesona menatap tubuh telanjang Bu Sulasmih. Dada Wanita berjilbab yang besar itu nampak naik turun seiring desahn nafasnya.

Pak Ayip yang memang sudah sangat bernafsu langsung melepas dan celananya hingga telanjang. Walau badannya kurus namun kontolnya lumayan besar juga. Dengan kasar ditariknya kepala Bu Sulasmih kearah kemaluannya. Tanpa mendapat perlawanan yang berarti dari Bu Sulasmih, kepala kontol Pak Ayip telah terjepit di antara kedua bibir mungil Bu Sulasmih. Wanita berjilbab itu dengan terpaksa mencoba membuka mulut selebar-lebarnya, Lalu mulai mengulum alat vital Pak Ayip ke dalam mulutnya, hingga membuat lelaki itu itu melek merem keenakan.

Joni juga mulai melepaskan pakaiannya satu-persatu hingga bugil. Kontolnya lebih besar dari Pak Ayip. Pada ujung kepalanya membulat mengkilat dengan pangkalnya yang ditumbuhi rambut yang hitam lebat terletak diantara kedua paha yang hitam gempal itu Dipegangnya tangan Bu Sulasmih dan menempelkannya pada kontolnya. Sambil mengoral Pak Ayip,tangan Bu Sulasmih juga mengocok-kocok kontol Joni hingga membuat pemiliknya mendesah merasakan kelembutan tangan Wanita berjilbab itu. Bu Sulasmih tampak sibuk, mulut dan tanganya dipaksa bekerja dengan cepat.

saat Panjul melepas bajunya, ternyata kontolnya jauh lebih besar dari kedua lelaki itu. Bentuknya panjang dan hitam dengan diameter yang besar. dikocoknya batang gede itu dengan perlahan-lahan, sambil melihat kawan2nya memaksa bu Sulasmih melayani mereka.

Kemudian kuarahkan handycam kearah Bu Sulasmih. Dia tampak makin cepat mengoral Pak Ayip. Pak Ayip juga mendesah makin lama-makin keras. nampaknya dia akan segera orgasme. Dengan buru-buru ditariknya kontolnya dari mulut Wanita berjilbab itu lalu tumpahlah spermanya membasahi lantai, bersamaan dengan ejekan2 kami bertiga. Eheheheheh.. ternyata sudah perjaka tua, gak bisa tahan lama pula eheheheh..

Pak ayip langsung lemas dan mengambil tempat duduk dikursi paling belakang sambil mengelus2 kontolnya yang mengecil. Kini tinggallah Joni dan Panjul yang mengeliling Bu Sulasmih. Bu Sulasmih juga terkejut kala melihat kontol besar Panjul. Namun terlihat Bu Sulasmih tak dapat menyembunyikan kekagumannya. Seolah-olah ada pesona tersendiri hingga pandangan matanya seakan-akan terhipnotis, terus tertuju ke benda itu. Panjul menatap muka Wanita berjilbab itu yang sedang terpesona dengan mata terbelalak dan mulut setengah terbuka itu.

Lalu mereka memulai aksinya. Joni membaringkan tubuh Bu Sulasmih terlentang diatas meja dan dengan berdiri dengan kontol pas diantara selangkangan wanita berjilbab itu, ia mulai berusaha memasuki tubuh Bu Sulasmih. Bu Sulasmih hanya bisa pasrah dan mendesah2 kala sebuah kontol yang lumayan besar berusaha menerobos dinding kemaluannya. Tangan kanan Joni menggenggam batang kontolnya yang besar itu dan kepala kontolnya yang membulat itu digesek-gesekkannya pada clitoris dan bibir kemaluan Wanita berjilbab itu. Hal itu Bu Sulasmih merintih-rintih kenikmatan dan badannya tersentak-sentak. Joni terus berusaha menekan senjatanya ke dalam kemaluan Bu Sulasmih yang memang sudah sangat basah itu, akan tetapi sangat sempit untuk ukuran kontol Joni yang besar itu.

Momen itu kembali menjadi sasaran handycamku. Sengaja ku-zoom kearah memek Bu Sulasmih yang sepertinya tidak sanggup menampung kontol Joni. Beberapa saat kemudian, dengan pelahan-lahan kepala kontol Joni itu menerobos masuk membelah bibir kemaluan Wanita berjilbab itu. Ketika kepala kontol lelaki Ambon itu menempel pada bibir kemaluannya, Bu Sulasmih bergetar hebat. Belum sempat dia mengkondisikan tubuhnya, tiba-tiba dengan kasar Joni menekan pantatnya kuat-kuat ke depan sehingga pinggulnya menempel ketat pada pinggul Wanita berjilbab itu. “Aduuuh!.., ooooooohh.., aahh”, Bu Sulasmih menjerit disertai badannya yang tertekuk ke atas dan kedua tangannya mengepal dengan kencang menahan sakit dan nikmat yang ia rasakan.

Tanpa membuang waktu Joni langsung memompa kontolnya, seluruh batang kontolnya amblas ke dalam liang memek Bu Sulasmih. Rambut lebat pada pangkal kontol lelaki tersebut mengesek pada kedua paha bagian atas dan bibir kemaluan Bu Sulasmih, tak kuasa menahan diri, dari mulut Wanita berjilbab itu terdengar jeritan halus tertahan.

Panjul yang sedari tadi hanya menonton mulai ikut bergabung. Diremasnya dada Bu Sulasmih yang bergoyang-goyang, lalu dimasukkan kemulutnya. Dengan ganas Panjul melumat dada Wanita berjilbab yang besar itu sehingga membuat pemiliknya makin mendesah kencang

“Oh…wawaan.. e..naakk.. a..duuh.. ouhh..”Ujarnya terbata-bata sambil memandangku. Aku yang hanya menjadi penonton mulai terangsang juga melihat adegan tersebut..

Kemudian Joni membalik tubuh Bu Sulasmih lalu diposisikan menungging. Butir-butir keringat sudah membanjiri tubuh mulusnya, juga jilbab putih yang ia pakai. Joni kembali mengenjot Bu Sulasmih dengan posisi doggystyle. Tak berapa lama kemudian,Joni menaikkan tempo permainannya, disodoknya Bu Sulasmih sesekali digoyangnya ke kiri dan kanan untuk variasi, tak ketinggalan tangannya meremasi pantatnya yang montok. Wanita berjilbab itu semakin menggeliat keenakan, desahannya pun semakin mengekspresikan rasa nikmat bukan sakit.

“oh..terusss..terus.. enaakk…ohhhhh…….hhhhhhh”teriak Bu Sulasmih makin kuat. Panjul maju kedepan dan mengarahkan kontol supernya kemulut Bu Sulasmih untuk menahan jeritan Wanita berjilbab itu. Bu Sulasmih membuka mulutnya dan melahap benda besar itu. Mulutnya yang kecil tidak mampu menampung ukuran kontol Panjul yang memang luar biasa besarnya. Sambil mencengkeram kepala bu Sulasmih yang masih terbalut jilbab, Dia muju mundurkan bibir mungilnya dikontol Panjul. Kamera kudekatkan ke wajah Wanita berjilbab itu yang tengah dipaksa mengulum kontol Panjul, mulutnya penuh terisi oleh batang besar itu sehingga hanya terdengar desahan tertahan.

Aku ternyata mulai ikut terangsang menyaksikan tubuh putih mulus nya Wanita berjilbab itu diperlakukan dengan kasar oleh 2 orang lelaki ambon itu, tapi aku tidak mau langsung bergabung karena ingin menuntaskan rekamanku ini. Aku sibuk mondar-mandir diseputar ranjang untuk mengambil gambar.

Joni nampaknya sudah mulai mendekati puncak,dipercepatannya sodokannya sambil meremas pantat Bu Sulasmih dengan keras. Bu Sulasmih juga membalas sodokan itu dengan mengoyangkan pinggulnya makin cepat,dia juga mau orgasme. Tak sampai 10 detik Wanita berjilbab itu melepaskan mulutnya dari kontol Panjul dan meleguh panjang : “Ah…aku keluar…rrrrrrrrrrrrrr……………….”
Joni masih terus memacu panisnya diantara orgasme Bu Sulasmih, remasan tanganya makin kuat kepantat Bu Sulasmih. Kemudian, sambil meleguh nikmat dicabutnya kontol hitamnya dari memek Bu Sulasmih, sehingga menyemprotlah spermanya ke rok Wanita berjilbab itu yang tersibak sepinggang.

Habis itu dia menyingkir. Bu Sulasmih juga tersengal-sengal mengambil nafas, didepan kontol Panjul yang masih tegak berdiri. Tanpa memberinya kesempatan istirahat, Panjul langsung mengambil posisi dibelakang bu Sulasmih untuk menggarapnya. Dibentangkannya paha Wanita berjilbab itu,lalu dia siap-siap penetrasi.
“Aduhh.. bentar maass.. masih lemes.. aduhh…” pinta Bu Sulasmih memelas. Tapi Panjul tidak memperdulikannya dan mulai menghunjamkan batangnya kememek Bu Sulasmih. Kasihan juga si Bu Sulasmih pikirku. Belum habis aku berpikir kudengar Wanita berjilbab itu teriak panjang,ternyata batang Panjul yang sangat besar itu sudah merebos kecelah-celah memeknya.

“Aduh pelan-pelan mass.. Sakit.. aduhhhhhh…..” Bu Sulasmih memelas. Tapi hal itu membuat Panjul makin gila,dengan paksa dimasukkanya kontolnya keliang basah itu. Bu Sulasmih terus-menerus menjerit-jerit hingga batang itu menerobos masuk ke dalam liang vaginnya. Kemudian Panjul segera mendorong dengan sekuat tenaga sehingga seluruh barang miliknya amblas seluruhnya, sampai kedua pahanya yang hitam itu menekan dengan ketat paha putih mulus Wanita berjilbab yang terkangkang itu.

“Aadduuuhh…, sakiittt…!”, terdengar Bu Sulasmih menjerit saat batang itu menerobos masuk.

Setelah semua kontol Panjul masuk dia tak kuasa mendesah “ohh…nikmat sekali memekmu,Bu Sulasmih.. oohh..”.

Lalu dengan perlahan disodoknya memek sempit Bu Sulasmih tanpa mengenal belas kasihan, Panjul mulai memaju-mundurkan pantatnya, sehingga kontolnya yang besar itu, keluar masuk berulang-ulang kedalam kemaluan Wanita berjilbab itu. Sambil melakukan itu ia berkata, “Waahh, eenaak niih masih sempit…!” Sementara kedua tangannya mulai mengelus-elus dan meremas-remas payudara serta membelai-belai seluruh badan Wanita berjilbab itu.

Aku tidak mau melepaskan momen tersebut, Maka aku semakin mendekat kearah ranjang sambil terus mengarahkan handycam merekam Bu Sulasmih, wanita berjlbab hasil hutinganku, dikerjai batang besar daris eorang pemuda pengangguran di Dieng, jawa tengah.

(bersambung)

1 komentar: